Senin, 20 Juli 2009

“ KOTA EMAS SEKARBELA”

PENDAHULUAN
Sumber daya alam masih sampai saat ini masih memegang peranan penting dalam menunjang pembanguan nasional. Hal ini karena sumber daya alam yang dimiliki masih merupakan modal utama yang diharapkan mampumengimbangi kebutuhan pembangunan di berbagai sektor. Sumber daya alam bersama dengan masukan lainnya adalah merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi. Makin tinggi pemanfaatan sumber daya alam, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat. Akan tetapi masalahnya adalah untuk mengejar pertumbuhan ekonomi seringkali dilakukan dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran dengan kurang memperhatikan dampak dari eksploitasi yang dilakukan. Akibatnya kita harus membayar mahal, dengan rusaknya lingkungan dan terjadinya degradasi sumberdaya alam pada beberapa sektor strategis seperti sektor kehutanan, pertanian, perikanan maupun pertambangan baik seperti yang terlihat di Jawa Barat maupun Indonesia secara keseluruhan.
Perlu dikaji secara cermat agar lingkungan hidup dan sumberdayanya tetap terjaga secara berkelanjutan. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang dapat mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Adanya pembangunan berarti selalu menimbulkan perubahan yang dapat menimbulkan dampak (impact), baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Demikian pula halnya pembangunan di suatu daerah akan pula menimbulkan dampak terhadap aspek tanah di daerah tersebut.
Dalam rangka perwujudan kesejahteraan yang lestari, maka suatu usaha pemanfaatan sumberdaya alam, pengembangan wilayah dan penataan ruang wilayah yang berwawasan lingkungan sangatlah diperlukan. Dengan usaha tersebut diharapkan adanya pengelolaan lingkungan hidup secara terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan sumberdaya alam dapat diwujudkan. Atas dasar karakteristik suatu wilayah akan sangat penting sekali dalam usaha pengembangan wilayah untuk memperhitungkan dari waktu ke waktu dengan tingkat teknologi yang dipunyai serta kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi secara kuantitas dan kualitas
Salah satu proyek yang dilakukan penduduk Indonesia adalah usaha pembuatan emas. Emas yang merupakan batu yang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi membuat setiap orang ingin untuk menggeluti usaha emas. Usaha emas biasanya dilakukan secara bersama-sama oleh sejumlah orang dalam satu wilayah, baik usaha itu dimiliki sendiri maupun secara berkelompok.
A. Latar Belakang
Emas yang merupakan barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi tentunya akan membuat setiap orang tergiur untuk menggeluti bisnis emas, entah itu pembuatan ataupun penjualannya. Besarnya minat orang untuk menggeluti usaha emas menjadikan orang-orang akan berlomba-lomba untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa didasari oleh human ecology. Terlepasnya perhatian terhadap lingkungan sekitar akibat dari dampak yang akan ditimbulkan adanya aktivitas tersebut, menjadi latar belakang dilakukannya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan tentang salah satu daerah yang penduduknya dominan menggeluti usaha emas.
Sekarbela yang terkenal dengan kualitas emasnya yang sangat memuaskan serta harga emasnya yang relatif murah perlu mendapat perhatian yang lebih baik tentang pemasarannya ataupun peranannya dalam meningkatkan devisa pendapatan daerah khusunya Lombok Barat. Selain itu, hal yang paling penting adalah munculnya berbagai dampak di daerah Sekarbela akibat usaha emas di sana dapat menjadi acuan dalam usaha emas di daerah-daerah lainnya.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Bagaimana perkembangan usaha emas di daerah Sekarbela?
 Bagaimana pengaruh aktivitas usaha emas di daerah Sekarbela terhadap lingkungan sekitar dan hubungannya dengan pendapatan daerah?
 Bagaimana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan akibat usaha Emas di daerah Sekarbela?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang usaha emas di daerah Sekarbela bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan akibat usaha tersebut. Selain itu, penelitian ini ditujukan agar penduduk di daerah Sekarbela menyadari betapa pentingnya analisis dampak lingkungan akibat aktivitas usaha yang mereka lakukan demi terciptanya keselarasan dan keseimbangan pemenuhan kebutuhan dan sumber daya alam yang harus tetap dijaga untuk generasi yang akan datang.

D. Batasan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah terbatas pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang terjadi di daerah Sekarbela serta pengaruhnya terhadap beberapa institusi terkait seperti pemerintahan yang menaungi daerah tersebut.

E. Manfaat Penelitian
Dengan menganalisis dampak lingkungan yang terjadi, diharapkan masyarakat luas dapat lebih memahami arti usaha yang ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan dalam kaitannya dengan sumber daya alam yang tersedia. Usaha yang dimaksud disini khususnya adalah usaha emas. Dengan mengangkat Analisis Dampak Lingkungan yang terjadi akibat usaha emas di daerah Sekarbela, manfaat terhadap daerah lain yang melakukan usaha yang sama dapat diperoleh. Manfaat yang dimaksud adalah daerah lain dapat membandingkan dampak lingkungan yang terjadi di daerah mereka masing-masing dengan dampak lingkungan yang terjadi di daerah Sekarbela.
















METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan cara meminta bantuan kepada salah seorang teman di Lombok untuk mengamati secara langsung keadaan desa Sekarbela dan gunung Sekotong serta mewawancarai penduduk Sekarbela. Selain itu, penelusuran informasi melalui literatur dan browsing internet juga digunakan untuk menunjang terlaksananya penelitian ini.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Sekarbela, Kecamatan Ampenan, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB. Selain itu penelitian juga dilakukan di Gunung Sekotong, dimana gunung Sekotong merupakan salah satu tempat penambangan emas yang akan diproduksi di Desa Sekarbela.

C. Waktu Observasi
Observasi langsung oleh teman di Lombok dilakukan mulai tanggal 24-28 Februari 2009.







TINJAUAN PUSTAKA

A. Emas dan Raksa
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:
• Endapan primer; dan
• Endapan plaser.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.
Bahan kimia yang memiliki peranan yang sangat besar terhadap pembuatan emas jadi adalah raksa. Raksa merupakan unsur logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan. Ia jarang ditemukan tanpa terikat dengan unsur lain. Bijih utama adalah cinnabar. Spanyol dan Italia memproduksi sekitar 50% pasokan dunia. Unit komersil untuk raksa adalah “flask”, dengan berat 34.37 kg (76 pounds). Logam ini diproduksi dengan cara memanaskan cinnabar dalam arus udara dan dengan cara mengembunkan uapnya.
Raksa merupakan logam yang sangat berat, berwarna putih keperakan, pengantar kalor yang buruk dibandingkan logam lain, dan pengantar listrik yang biasa saja. Unsur ini mudah membentuk campuran logam dengan logam-logam yang lain seperti emas, perak, dan timah (disebut juga amalgam). Kemudahannya bercampur dengan emas digunakan dalam pengambilan emas dari bijihnya. Garam raksa yang terpenting adalah raksa klorida (racun berbahaya), mercurous chloride (calomel, digunakan di bidang kedokteran), raksa fulminat (sebagai pemicu bahan peledak) dan raksa sulfida (vermilion, pigmen cat). Senyawa organik raksa juga sangat penting. Telah diketahui bahwa elektron menyebabkan uap raksa terkombinasi dengan neon, argon, kripton dan xenon. Senyawa yang terbentuk (terikat oleh gaya van der Waals) adalah HgNe, HgAr, HgKr dan HgXe.
Raksa merupakan racun yang berbahaya dan dapat diserap melalui kulit, saluran pernapasan dan saluran pencernaan gastrointestinal tract. Udara yang jenuh (saturated) dengan uap raksa pada suhu 20 derajat Celsius mengandung konsentrasi yang melebihi batas limit keracunan berkali lipat. Lebih tinggi suhu, lebih berbahaya. Oleh karena itu sangat penting raksa ditangani secara hati-hati. Kontainer raksa harus benar-benar tertutup rapat dan jangan sampai tertumpah. Jika perlu memanaskan raksa, harus dilakukan dengan alat ventilasi udara. Raksa metil (methyl mercury) merupakan polutan yang membahayakan dan sekarang ini diketahui banyak ditemukan di air dan sungai. Triple point raksa pada suhu -38.8344 derajat Celcius merupakan titik standar pada International Temperature Scale (ITS-90).
B. Perkembangan Emas di Dunia
Logam ini banyak digunakan di laboratorium untuk pembuatan termometer, barometer, pompa difusi dan alat-alat lainnya. Unsur ini juga digunakan dalam pembuatan lampu uap merkuri, sakelar merkuri, dan alat-alat elektronik lainnya. Kegunaan lainnya adalah dalam membuat pestisida, soda kaustik, produksi klor, gigi buatan, baterai dan katalis.
Dilihat dari nama perusahaannya , maka penghasilan emas tersebar didunia , saat ini diduduki oleh Anglo Gold. Perusahaan ini pada tahun 1998 diperkirakan menghasilkan sebanyak 239 ton emas murni, atau sebesar 7,7 juta ounces. Peringkat kedua pengahasil emas tersebar , yaitu Newmont Gold dengan total produksi pada tahun 1998 sebesar 127 ton atau sebesar 4,1 juta ounces.
Peringkat ketiga dipegang oleh Gold Field Ltd. Dengan produksi pada 1998 sebesar 123 ton atau 3,9 juta ounces . Peringkat keempat Barrick Gold , dengan produksi sebesar 100 ton atau sebesar 3,2 juta onces , dan peringkat kelima dan enam adalah Placer Dome Inc serta Rio Tinto dengan produksi masing-masing sebesar 91 ton , atau sebesar 2,9 juta ounces dan 88 ton atau sebesar 2,8 juta ounces. Freefort-Mc Morran Copper & Gold yang saat ini melakukan penambangan emas di indonesia , di pegunungan Gresberg menepati urutan kedelapan. Produksi yang dihasilkan oleh perusahaan ini mencapai 69 ton atau sebesar 2,2 juta ounce.
Sejak dulu , emas dikenal sebagai bahan perhiasan , lambang kemakmuran atau disimpan untuk dana moneter . Keinginan orang untuk memiliki emas telah telah menyebabkan terjadi barter , invasi , penguasaan koloniasasi , dan eksplorasi di beberapa tempat di dunia seperti India,Asia dan Afrika .
Emas merupakan juga pendorong yang kuat di temukannya benua Amerika . Keserakahan terhadap emas sering mengakibatkan penjarahan . perampokan bahkan pembunuhan . Disamping itu , “Demam “ emas juga menimbulkan terjadinya komunitas masyarakat yang baru , yang disertainya dengan hadirnya indutri-industri penunjang lainnya .
Kegunaan emas yang utama , adalah untuk dana moneter yang diwujudkan dalam bentuk bullion sebagai cadangan untuk setiap uang kertas . Karena sifatnya yang lunak sehingga mudah ditempa , emas digunakan sebagai perhiasan . Panduan emas denagn logam lainnya seperti tembaga , perak, nikel atau paladium , menjadikan adanya istilah emas putih ,hijau , dan kuning dan perhiasan . Emas juga digunakan sebagai bahan pelapis , dekorasi ,pada gelas dan keramik , bahan penyepuh , aksara dan dekorasilainnya . Selain itu juga emas juga diperlukan sebagai bahan dalam industri kimia , pembuatan gelas dan kedokteran gigi .
Kebanyakan emas disimpan dalam bentuk perhiasan , yang juga berfungsi sebagai mode dan sebagaian dalam bentuk emas batangan dan koin emas . Sejak krisis ekonomi yang lalu , menyimpan emassudah dibuktikan sangat membantu untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Kebiasan menyimpan emas yang masih ada sampai sekarang, disebabkan beberapa alasan ; tidak tersedia sarana bank disuatu daerah , administrasi di bank sangat sulit bagi masyarakat yang rendah pendidikannya , beberapa muslim percaya bahwa bunga di bank di haramkan , tidak tersedia sarana penukaraan uang dan penukaraan barang dalam daerah tersebut menyebabkan mereka tidak mempunyai alternatif untuk menabung uang , menyimpan emas telah terbukti merupakan cara terbaik , untuk menjaga nilai dari uang karena harga selalu berdasarkan pada harga internasional yaitu dalam kurs dolar AS. Walaupun menyimpan emas telah terbukti merupakan cara terbaik untuk menjaga nilai dari uang , tetapi disebabkan harga emas tersediri berfluktuasi , maka akibatnya usaha yang berkaitan dengan emas akn berhadapan dengan resiko harga emas .
Di Indonesia sendiri , sebagai negara besar denagn lebih dari 200 juta penduduk dan sekitarnya 92% penduduknya beragama Islam , emas dianggap sebagai salah satu sarana menabung sejak dahulu kala . Tabungan tersebut kemudian digunakan untuk menikah , membeli rumah , pendidikan untuk anak mereka , ibadah haji dan lainnya .

C. Sekilas Tentang Sekarbela
Dulunya Sekarbela merupakan pusat penyebaran agama islam. Ajaran tersebut disebarkan oleh seorang ulama dari Pulau Jawa, beliau adalah cucu dari Sunan Giri. Ajaran agama islam mengalami perkembangan yang sangat pesat.Pengetahuan orang sekarbela tentang agama sangat kental.
Karena letak kampung Sekarbela yang strategis yaitu berdekatan dengan pelabuhan Ampenan dan merupakan pusat pengembangn ajaran agama islam maka banyak pedagang-pedagang yang berasal dari arab berdatangan untuk menjual berbagai jenis kerajianan, terutama perhiasan- perhiasan seperti kalung, cincin, dan gelang yang terbuat dari emas dan mutiara. Banyak orang arab yang awalnya datang untuk berdagang memilih untuk menetap di sana dan menikah dengan penduduk asli Sekarbela, sehingga sampai sekarang para pengusaha kerajinan emas itu kebanyakan dari keturunan Arab.
Usaha kerajinan emas di Sekarbela mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga mengantarkan para pengusaha emas kepada tingkat kesuksesan dan sampai sekarang kampung Sekaebela terkenal sebagai pusat perdagangan emas di pulau Lombok.
Bahan emas yang di olah menjadi perhiasan oleh para pengusaha emas di sekarbela banyak di dapatkan dari daerah Sumbawa, namun setelah ditemukannya pertambangan emas di Sekotong pada tahun 2005 maka banyak orang Sekarbela mengambil bahan emas untuk perhisan dari Sekotong karena dinilai bahwa kandungan emas di sekotong memiliki kualitas yang bagus juga, mulai dari yang 18 karat bahkan samapai 24 karat.
Seiring berjalannya waktu, kini Sekarbela yang dulunya merupakan sebuah kampung yang banyak persawahannya telah hilang dan berubah menjadi sebuah kampong yang sangat padat dan dipenuhi oleh bangunan toko-toko Emas dan Rumah-rumah yang terlihat megah. 90% dari warga sekarbel;a menggeluti usaha Emas sehingga orang-orang disana terkenal sebagai orang-orang yang memiliki kelas ekonomi yang tinggi.

PEMBAHASAN
Salah satu wilayah yang menggeluti usaha emas adalah kota Sekarbela yang terletak di pulau Lombok. Pada makalah kali ini akan diulas bagaimana usaha emas ini berlangsung dan tentunya kajian tentang pengaruh usaha ini terhadap ekonomi, ekologi, dan sosial juga akan dibahas.
Jika berdarmawisata ke Lombok, banyak wisatawan menyempatkan diri untuk mampir ke daerah Sekarbela. Daerah Sekarbela layaknya daerah sentra kerajinan perak Celug dari Bali. Lantaran, Sekarbela merupakan pusat industri kerajinan emas dan mutiara di provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dari mulai jalan masuk desa sampai pengujung desa, berjejer toko-toko kerajinan emas dan mutiara. Tak heran jika Sekarbela selalu ramai dikunjungi pembeli-pembeli emas dan mutiara dari luar pulau. Tentusaja, mereka yang datang langsung ini berharap mendapat harga yang lebih miring daripada membeli di ibukota. Rata-rata perajin emas dan mutiara Sekarbela memperoleh kepandaian mengolah dua benda berharga tersebut dari warisan turun-temurun keluarga.
Terkait dengan hubungan antara manusia dengan lingkungannya tentu segala aktivitas manusia dalam kehidupannya akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan di mana mereka hidup. Adapun dampak atau pengaruh yang timbul akibat aktivitas penduduk Sekarbela dalam usaha emasnya adalah sebagai berikut :
Dampak Sosial
• Usaha emas yang dikelola oleh sebagian besar masyarakat Sekarbela yang menuai hasil yang sukses kini membawa mereka menuju ketingkat kesejahteraan yang tinggi.
• Timbulnya kesenjangan sosial antara pengusaha dan yang non pengusaha. Hal itu diakibatkan karena sebagian besar para pengusaha mengambil karyawan-keryawannya dari golongan keluarga mereka sendiri sehingga kesempatan kerja bagi para warga yang tidak memiliki usaha sulit untuk mereka dapatkan sehingga dalam hal ini timbullah kecemburuan sosial antara si kaya dengan si miskin.
• Kurangnya kesadaran masyarakat sekarbela akan pentingnya pendidikan. Dulunya ketika Sekarbela mencapai kejayaan atas usaha emas mereka, sangat jarang anak- anak remaja di sana melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Kebanyakan dari mereka memilih untuk berbisnis melanjutkan usaha orang tuanya sehingga mereka merasa bahwa mereka sudah bisa untuk mencari nafkah hidupnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan pola pikir masyarakat, banyak masyarakat yang menjalankan usaha yang sama yang mengkibatkan timbulnya persaingan usaha. Hal demikianlah yang mebuat masyarakat Sekarbela semakin sadar akan pentingnya pendidikan dan mereka mulai berpikir bahwa mereka tidak mungkin akan menggantungkan diri hanya pada usaha emas saja.
• Gaya hidup masyarakat sekarbela terlihat tinggi. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan penampilan masyarakat Sekarbela yang telah menunjukkan penampilan ke arah moderenisasi.
Dampak Ekonomi
• Lapangan kerja semakin luas
Adanya usaha kerajinan emas di Sekarbela membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat lebih banyak khususnya untuk masyarakat Sekarbela. Banyak didirikan toko-toko emas yang tentunya membutuhkan banyak pegawai. Selain itu, dibutuhkan juga pengrajin emasnya dan para pengecer yang menjual atau membeli emas secara eceran yang kemudian dijual ke agen yang lebih besar.
• Penghasilan masyarakat semakin meningkat
Bervariasinya mata pencaharian yang dulunya mereka fokuskan pada perdagangan beralih ke kerajinan emas membuat penambahan pada pendapatan para penduduknya. Suatu hal yang membuat taraf hidup meningkat.
• Penduduk di masyarakat sekarbela lebih bersifat konsumtif
Hidup yang berkecukupan membuat tingginya sifat konsumtif terhadap suatu barang, hal ini terkesan wajar karena bangsa Indonesia sendiri berpola pikir konsumtif bukan produktif sehingga warga Sekarbela dengan uang yang banyak tentunya ingin memiliki barang-barang yang terkesan mewah dan tenar. Tak jarang motor keluaran baru langsung nampak di sekitaran daerah sekarbela. Begitu juga dengan barang elektronik lainnya seperti HP, televisi dan yang lainnya.
• Persaingan usaha semakin banyak
• SDM yang kurang bervariatif
Dampak Ekologi
• Bertambahnya lahan kritis yang diakibatkan karena pembangunan tempat pembuatan serta toko emas di daerah Sekarbela. Dalam pembangunan banyak pohon-pohon yang ditebang dan areal persawahan yang dijadikan bangunan sehingga lahan di sana semakin kering dan tandus. Dampak yang lebih parah dan akhir-akhir ini sering terjadi adlah bencana banjir yang melanda daerah Sekarbela.
• Terjadinya pencemaran tanah dan air sebagai akibat dari pembuangan limbah emas yang menggunakan raksa ( Merkuri /Hg ) untuk memisahhkan emas dengan pasir atau tanah hasil penggalian. Bahan raksa yang digunakan tersebut tergolong berbahaya dan beracun sehingga sangat berbahaya sekali jika air yang sudah tercemar tersebut sampai di konsumsi oleh manusia. Pencemaran tanah dan air juga disebabakan oleh tumpahan-tumpahan Minyak atau Oli pada saat penggilingan batu emas.
Dampak Politik
• Pemerintahan provinsi NTB, khususnya kabupaten Lombok Barat menggunakan sarana penjualan emas di Sekarbela guna memperkenalkan Lombok kepada khalayak banyak, dimana selain memiliki keindahan alam juga memiliki potensi hasil olahan Sumber Daya Alam yang luar biasa.
• Politik di kabupaten Lombok Barat tergolong lebih maju jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Setelah diselidiki, ternyata hal terjadi akibat tingginya biaya/ dana politik yang tersedia. Biaya yang tinggi tersebut dominan berasal dari pajak usaha emas di Sekarbela.






PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan haruslah tetap memperhitungkan keadaan ekologi sekitar agar sumber daya alam masih dapat digunakan oleh generasi yang akan datang.
• Dari usaha emas yang dilakukan di daerah Sekarbela, diperoleh beberapa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan baik itu berupa dampak Sosial, Ekonomi, Ekologi dan Politik
• Usaha emas di Sekarbela mengantarkan masyarakat Sekarbela menjadi masyarakat yang memiliki perekonomian tinggi.
• Usaha emas di Sekarbela kurang memberikan dampak positif terhadap lingkungan (ekologi).

B. Saran
Setelah menelaah usaha emas di daerah Sekarbela, tentunya wawasan kita tentang pemanfaatan Sumber Daya Alam guna memenuhi kebutuhan menjadi semakin luas. Namun, dalam hal ini, satu hal yang harus kita ingat, Sumber Daya Alam yang kita miliki saat ini bukanlah merupakan milik kita semata. Namun, Sumber Daya Alam yang kita miliki saat ini adalah merupakan “titipan anak cucu kita”. Jika kita menanamkan konsep tersebut dalam diri kita, maka akan sangat mungkin kelestarian Sumber Daya Alam yang kita miliki akan terjaga kelestariannya.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2009. Tersedia. http://id.wikipedia.org/wiki/emas [Online : 22 Februari 2009]
Anonim 2. 2009. Tersedia. http://one.indoskripsi.com/node/7132 [Online : 6 Maret 2009]
Anonim 3. 2009. Tersedia. http://iptek.net.id/ind/Sekarbela/index.php?mnu=2&id=1 [Online : 6 Maret 2009]
Anonim 4. 2009. Tersedia. http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task= view&id=2012&Itemid=689 [Online : 6 Maret 2009]
Anonim 5. 2009. Tersedia.http://www.google.co.id/search?hl=id&q= Sekarbela&btnG= Telusuri &meta [Online : 14 April 2009]

Tidak ada komentar: